My True Story About Long Distance Relationship Part 1

“Met pagi sayang..”

“Met pagi juga sayang. Baru bangun ya?”

“Iya sayang abisnya capek banget nie”

Begitulah keseharianku saat bangun tidur disaat mata masih ingin terpejam karena diselimuti rasa kantuk yang luar biasa tapi tiap pagi wajib mengirimkan SMS ucapan selamat pagi ke cewek kita. Mungkin hal seperti ini wajar dilakukan sama seorang pasangan kekasih sebagai tanda kita sayang dia untuk semangat menyambut indahnya pagi yang ditemani kicauan burung gereja dan hangatnya mentari pagi.

Bagi para pemuda – pemudi yang sedang menjalin ikatan kasih sayang dan bisa ketemuan setiap saat, jalan bersama, ketawa bersama, pasti itu sudah rutinitas yang biasa nggak ada something special satupun kecuali tetap bisa memandu kasih sayang bersama orang yang dicintai setiap saat. Hal tersebut beda bagi aku, kalaupun aku diberi kesempatan untuk ketemuan sama cewekku hanya satu hari sungguh itu merupakan hari yang sangat spesial dan hari dimana aku gak akan membuang waktu sedetik pun untuk membuat cewek aku bahagia disisiku. “Ah itu semua hanya mimpi” pikirku dalam hati. Aku sama cewekku sudah beberapa bulan ini pacaran jarak jauh atau yang keren disebut LDR (Long Distance Relationship).

Hanya satu tahun aku sama cewekku Maya bisa bersama terus setiap hari, jalan bersama, dan ketawa bersama. Setelah aku lulus SMA disitulah awal perpisahanku sama Maya. Saat aku lulus dan harus meneruskan jenjang pendidikanku ke kota orang, sedangkan Maya baru naik kelas dua SMA. Mulailah aku bertanya sama Maya akan kotmitmen kita untuk LDR.

“Sayang sebentar lagi aku mau kuliah di Jakarta, apa kamu kuat hubungan jarak jauh sama aku?”

“Kalau emang kenyataannya seperti itu apa boleh buat, aku akan berusaha untuk menerima hubungan jarak jauh ini” Jawab maya.

“Kalau gitu janji ya untuk setia menungguku” timpalku lirih

“Iya..”

Dikata terakhir aku lihat dimata dia terpancar suatu rasa gak ikhlas kalau semua ini akan berujung seperti ini. Aku sebenarnya gak rela untuk ninggalin dia sendiri di kota ini, kalau emang dia gak mau LDR aku siap berpisah sama dia. Tapi semua ini udah kotmitmen kita berdua untuk meneruskan hubungan ini hingga suatu saat kita bertemu di suatu tempat walaupun hanya pertemuan yang singkat.

0 komentar:

Posting Komentar

Visitors

Banner