Andrografi, Hoby Fotografi ala Android Camera

Mengawali tahun 2012 ini gue kini menekuni sebuah hobby baru. Kalau dulu gue hobby nulis di blog dan ngaskus di WC, kini selain itu gue mulai menekuni hobby fotografi. Berhubung kalau menjadi fotografer kelas kakap gue harus punya seekor kamera SLR. Sedangkan gue kalau beli kamera SLR bisa puasa gak makan selama setahun, maka dari itu gue hanya bisa menjadi fotografer kelas teri dengan seekor kamera smartphone Android. Setelah bertahun-tahun pake HP nokiyem akhirnya gue bisa meminang HP pinter yang kenyataannya emang pinter buat browsing jawaban UAS di Google dan menyelamatkan masa depan gue dari yang namanya remidial.

Kembali lagi soal fotografi dengan android.

Nah kalau orang yang foto-foto pake SLR bisa disebut Fotografer Profesional yang terkadang banyak anak labil yang megang SLR tapi gak bisa cara pakenya tapi cuman buat fotografi amatiaran dan yang dulu yang bisa foto sendiri pake kamera HP sambil pose narsis, sekarang kalau mau narsisan sendiri pake SLR gimana tingkahnya foto pose kesamping lalu senyum dimanisin tangan megang SLR dari depan dengan tangan satu megang SLR dan tangan yang satunya ditempelin di bibir (I can't imagine...). Jika ada fotografer buat yang pake kamera SLR tapi di fotogafi pake android ada nama sendiri yaitu Androgafi.

Sejarah andrografi dari hasil ubek-ubek perpustakaan google dimulai dari Fotodroids yang berdiri pada akhir Januari 2011, dimulai dengan eksis di twitter dan mailing list. Sebelum fotodroids, di Indonesia ada komunitas foto yang berbasis gadget vendor Apple, iPhonesia. Fotodroids muncul untuk menjawab tantangan tersebut. Adalah komunitas foto Android pertama di Indonesia, walaupun sudah mencoba membuka peluang di Amerika sebagai langkah menuju internasional. Fotodroids, ingat, ada huruf s di belakang droid yang berarti jamak karena banyaknya aplikasi dan perangkat yang mendukung fotografi android ini.

Aktivitas fotografi dengan perangkat Android ini biasa disebut juga dengan Andrografi. Nah, sebelum Andrografi, sudah ada sebutan untuk fotografi dengan perangkat buatan Apple yang disebut iPhonografi. Bedanya adalah dukungan dari Apple yang sangat bagus untuk menunjang kegiatan fotografi tersebut. Apple membuka galery dan menyelenggarakan pameran bagi karya foto iPhonografi. Apple juga menyediakan aplikasi yang lebih lengkap ketimbang Android. Itulah kelebihan iPhonografi dibandingkan dengan Andrografi.

Bagi gue hasil kamera made in google sama made in steve job gak kalah jauh. Sekarang pilihan aplikasi kamera yang disediakan Android sudah sangat beragam dan menyenangkan, ada camera 360, vignet, advance camera, retro, dan lain sebagainya. Juga aplikasi pengolah gambar yang sederhana dan menarik seperti picsay, dropico, photoshop mobile, dan lain-lain.

Dari sini gue sadar kalau ternyata Android Bukan hanya Seru dioperk, tapi juga Seru untuk Foto- Foto. Dan di tahun 2012 gue akan hunting foto-foto dimanapun hanya dengan bermodalkan kamera android. Maka gue berani diadu dengan kamera SLR tapi kalau kalah keren ya maklum beda kelas dan pastinya beda harga juga...

Welcome to the jungle...

2 komentar:

Rooder mengatakan...

setuju banget gan dengan istilah Andrografi, karena emang banyak banget aplikasi pendukung forografi di gadget android ini.
:)

Anonim mengatakan...

ia gan robot ijo paling enak buat di ubek2, kalo demen foto2an mah kayanya bisa terjawab banyak hh sekarang yang kameranya dah lumayan... salam android gan

Posting Komentar

Visitors

Banner