Anak SMA Sok Ikutan Pesta Contreng

Kemarin negara gue ngadain pesta besar-besaran. Pesta itu bukan pesta yang ada penampilan grup band atau hiburan lainnya yang bisa ditonton seluruh orang se negeri kita ini, kalaupun ada masa muat stadion Gelora Bung Karno menampung puluhan juta orang indonesia. Pesta Contreng wajah Caleg tahun ini yang paling gue tunggu-tunggu. Tahun ini gue pertama kali bisa nyontreng Caleg, tapi gue itu sebenarnya kepengen banget nyontreng langsung di wajah orangya karena biar itu orang tahu kalau gue nyontreng itu orang. Dan tahun ini rumah gue menjadi tuan rumah pesta contreng di RT gue selama 5 kali berturut-turut. TPS yang didirikan di halaman depan rumah gue menurut BAlai peNgawas Tps AneH (BANTAH) yang gue lakukan survei keliling kota untuk lihat TPS-TPS yang didirikan, tapi TPS di rumah gue yang paling aneh. TPS di rumah gue itu bentuknya udah aneh malah kena angin kenceng banget kaya punting beliung dan akhirnya membuat pohon mangga di depan rumah gue roboh dan mengenai TPS itu. Waktu keliling kota survei TPS, lalu gue menemukan TPS yang unik banget dan bentuknya kaya rumah laba-laba. Ketika gue tanya sama kepala KPPS di situ katanya TPSnya dibuat ada jaring laba-laba agar bisa menjaring orang-orang biar nggak golput. Emangnya petugas KPPS di situ Spiderman apa pakai jaring-jaring segala. Ketika gue mau pulang, gue ketemu sama TPS yang Freak banget. Di depan ada tulisan TPS tapi suasana setelah masuk kaya mau ada pesta pernikahan adat jawa. Di luar dipasang janur kuning dan tempat perlaminan si orang yag nikah malah ditempati 4 bilik suara, jadi tahun 2009 bilik suara bisa nikah juga ternyata.

TPS yang hancur banget di depan rumah gue

Pagi harinya menjelang pencontrengan, gue sebagai tuan rumah harus menjadi orang pertama yang nyontreng di TPS depan rumah gue. Setalah gue menyiapkan krepekan atau catatan kecil yang berisi nama-nama caleg yang menurut gue cocok untuk dicontreng, jadi kebiasaan di sekolah berguna juga untuk partisipasi politik. Kemudian setelah gue mendapatkan 4 surat suara, gue lalu masuk ke bilik pencontrengan. Waktu gue buka surat suara gue sempat kaget,"Gila ini surat suara apa kertas karton, kok lebar banget!!!". Gue waktu itu juga bingung karena lebar bilik pencontrengan sama surat suaranya lebaran surat suara dan gue lihat partainya aja sekitar 40an. Sungguh banyak banget yang berambisi kepengen jadi anggota legislatif, kalau jadi
anggota legislatif yang jujur dan bisa menepati janji-janji manisnya waktu kampanye nggak apa-apa. Coba kalau udah jadi anggota legislatif kerjanya asal-asalan, tidur waktu rapat, kepengennya gaji yang besar, dan nggak menepati janjji-janji manisnya, mungkin anggota legislatif itu nggak tahu betapa emosinya hati rakyat kecil kalau para pejabat mengingkari janjinya. Menurut gue para anggota legislatif sekarang udah nggak punya malu, karena udah banyak kritik dari rakyat maupun dari musisi tanah air tapi malah dianggap angin yang masuk lewat mulut dan keluar lewat pantat. Katanya para anggota legislatif itu wakil rakyat yang merakyat dan sebagai penyalur aspirasi rakyat, tapi mereka semua bukannya menyalurkan aspirasi rakyat malah makan uang rakyat.

Lamunan gue bubar ketika gue sadar belum nyontreng dan kondisi gue di bilik udah emosi banget, waktu gue mau nyontreng nggak tahunya bolpoint yang gue pakai macet. "Tahu kaya gini gue tadi jualan bolpoint dan spidol enak di TPS sini," batin gue sambil memikirkan ide gila itu lalu ti-batiba kepala KPPS memberikan peringatan ke gue kalau gue udah 10 meit di dalam bilik. Seketika orang-orang yang ada disana menertawakan gue.

Bolpoint pembawa sial waktu gue nyontreng

Setelah semua surat suara gue contreng dan waktu gue mau masukin surat suara, tiba-tiba mata gue tertuju ke arah seorang wanita tapi bukan wanita yang masih muda gue dapatkan melainkan wanita tua sedang mencoba nyontreng. Gue jadi penasaran kepengen tahu kaya gimana aksi itu nenek-nenek bisa nyontreng apa nggak. Ketika gue lihat, tangan si nenek waktu pegang bolpoint ajaudah gemeteran kaya bolpoint itu beratnya 10Kg aja. Daripada nanti nenek itu pingsan dan gue disuruh nolongin mendingan gue kabur aja. Setelah jari gue kena tinta sebagai hadiah dari pesta demokrasi, gue lalu memikirkan pasti surat suaranya di coblos sama itu nenek.

Hadiah pesta demokrasi

Pada saat penghitungan surat suara nggak gue sangka bakalan sampai malam hari. Di TPS depannya rumah gue baru selesai jam setengah 1 pagi. Mungkin itu dikarenakan banyaknya parpol yang ikut pemilu. Lebih baik Indonesia jadi kaya Amerika saja yang jumlah parpolnya cuman 2 aja. kan selesainya cepet dan yang paling penting kalau pemilu itu nggak menghabiskan waktu sampai malem setengah pagi dan gue nggak stres semaleman karena berisiknya orang menghitung surat suara.

3 komentar:

akane mengatakan...

wah asik banget dah bisa nyontreng,,,
aku mau nyontreng tapi 17th mash desember besok,,,
haha
aku aja ampe puyeng mikirin tugas pkn yang disuruh neliti proses pemilu,,,

BlaGaBloGer mengatakan...

waaahhhh,,,, nyontreng pertama kali yah.....
jadi teringat pertama kali nyoblos...
hehehe,,
selamat, udah bisa partisipasi dalam menentukan wakil rakyat....
BTW, headernya mantep....

Agni Goodboy mengatakan...

salam kenal^^

wahaha, sama gw juga bingung tuh ama kertas pemulunya yang balapan gede-gedean ama bilik suaranya,ckckck,,
plus ngeliat foto2 caleg yang gak gw kenal, hehe, ujung2 gw coretin deh mukanya satu2^^
hehe..
ampe salah satunya jadi mirip bgt ama squidwart(spongebob),wahahaa..

Posting Komentar

Visitors

Banner